+6282143872400 [email protected] NIB: 2211240061578
+6282143872400 [email protected] NIB: 2211240061578

14 Hari Trekking di Upper Mustang Kerajaan Terlarang di Himalaya

0
Price
The tour is not available yet.

Proceed Booking

Save To Wish List

Adding item to wishlist requires an account

88
Petualangan Epik: Trekking di Upper Mustang Kerajaan Terlarang di Himalaya
Tour Details

Pernah nggak kamu membayangkan trekking di Upper Mustang kerajaan terlarang di Himalaya. Melangkahkan kaki di tanah yang dulunya tertutup untuk dunia luar? Merasakan hembusan angin kering dari gurun yang membentang, sambil menatap pegunungan berwarna-warni yang menjulang di kejauhan? Upper Mustang—kerajaan tersembunyi di balik Himalaya—punya semua itu, bahkan lebih.

Dulu dikenal sebagai Kerajaan Terlarang, kawasan ini baru benar-benar dibuka untuk pengunjung pada tahun 1992. Jadi wajar aja kalau tempat ini masih terasa seperti potongan dunia yang belum tersentuh waktu. Ada kesan misterius, eksklusif, dan… jujur aja, magis.

Selama Trekking di Upper Mustang Kerajaan Terlarang, kamu akan menemukan gua-gua kuno, lukisan batu, biara-biara tua, dan gompa yang masih aktif. Semua ini bukan cuma menyuguhkan pemandangan, tapi juga memperkaya pemahamanmu soal budaya yang sudah bertahan berabad-abad di kawasan ini. Bonusnya, panorama megah pegunungan seperti Nilgiri, Annapurna, dan Dhaulagiri jadi latar belakang alami sepanjang perjalananmu.

Departure & Return Location

Tribhuvan International Airport (TIA)

Kode IATA: KTM Lokasi: Kathmandu, sekitar 5 km dari pusat kota

Price Includes

  • Akomodasi di teahouse selama trekking
  • Semua makan (sarapan, makan siang, makan malam) selama trekking
  • Bus wisata dari Kathmandu – Pokhara – Kathmandu
  • Penginapan 2 malam di Pokhara (kamar twin + sarapan)
  • Penginapan 1 malam di Kathmandu (kamar twin + sarapan, di akhir trip)
  • Tiket pesawat domestik Pokhara – Jomsom – Pokhara
  • Antar-jemput dari/ke bandara domestik Pokhara
  • Guide trekking berlisensi, berpengalaman, dan bisa bahasa Inggris
  • Porter (1 porter untuk 2 orang peserta)
  • Biaya staf (gaji, asuransi, perlengkapan, tiket pesawat domestik, makan & penginapan)
  • Jaket hangat & sleeping bag (dipinjamkan, dikembalikan setelah trip)
  • Permit Izin khusus untuk masuk Upper Mustang
  • Semua izin trekking & administrasi (izin taman nasional, TIMS)
  • Semua pajak dan biaya resmi dari pemerintah & lokal

Price Excludes

  • Biaya kelebihan bagasi (kalau bawaan lebih dari jatah pesawat)
  • Makan siang & malam di Kathmandu dan Pokhara (juga kalau kamu turun gunung lebih awal dari jadwal)
  • Tiket pesawat internasional (dari/ke Indonesia)
  • Room Service Fees
  • Asuransi perjalanan & evakuasi (wajib ya, minimal cover USD 50.000 untuk medis & evakuasi darurat)
  • Pengeluaran pribadi (telepon, internet, laundry, beli air minum botolan atau air rebus, charge baterai, beli bir di bar, mandi air panas, dll)
  • Tambahan penginapan/makan di Kathmandu atau Pokhara kalau kamu datang lebih awal, pulang lebih lambat, atau kembali dari gunung sebelum jadwal
What to Expect: Realita Trekking di Upper Mustang Kerajaan Terlarang di Himalaya
Jangan harap sinyal internet stabil, atau air hangat yang selalu tersedia. Kamu akan tidur di guesthouse sederhana, kadang berbagi toilet, dan makan makanan lokal yang itu-itu saja selama berhari-hari. Tapi di balik itu semua, kamu akan dapat langit yang bersih banget, suasana yang tenang sampai ke tulang, dan momen-momen reflektif yang susah dijelaskan dengan kata-kata. Trek ini lebih cocok buat kamu yang ingin disconnect to reconnect—melepaskan diri dari rutinitas dan menyatu dengan alam serta budaya yang benar-benar beda dari keseharian. Dan yang paling penting: kamu nggak harus jadi pendaki profesional untuk melakukannya
  • Tanpa Sinyal, Tanpa GangguanNggak ada sinyal kuat apalagi WiFi stabil di sepanjang trek. Tapi justru ini kesempatan langka buat benar-benar lepas dari notifikasi dan terhubung dengan alam—dan dirimu sendiri—tanpa distraksi
  • Akomodasi Sederhana, Kehangatan NyataKamu akan menginap di tea house atau guesthouse lokal yang jauh dari kata mewah. Tapi di situlah letak keindahannya: kamu bisa merasakan keramahan warga lokal yang tulus dan kehangatan komunitas yang sulit ditemukan di kota.
  • Pilihan Makanan Terbatas, Tapi Bergizi dan AutentikMenu di sepanjang trek nggak variatif—banyak kentang, nasi, dan dal bhat. Tapi makanan ini hangat, mengenyangkan, dan dibuat dengan bahan lokal yang segar. Plus, kamu akan belajar menikmati makanan bukan karena variasinya, tapi karena fungsinya yang mendukung tenaga.
  • Toilet Sederhana, Tapi Pemandangan Kelas DuniaFasilitas mandi dan toilet kebanyakan basic, kadang bahkan harus berbagi. Tapi hey, berapa banyak orang yang bisa bilang mereka buang air dengan pemandangan Himalaya di depan mata?
  • Cuaca Ekstrem, Tapi Udara Terenyah yang Pernah Kamu HirupSiang bisa panas terik, malam bisa dingin menggigit. Tapi udara di sini bersih banget, tanpa polusi, dan bikin paru-parumu merasa hidup kembali.
  • Trek Menantang, Tapi Setiap Langkah Punya ArtiKamu akan jalan jauh dan naik turun selama berjam-jam tiap hari. Tapi setiap langkah membawa kamu ke lanskap yang luar biasa dan budaya yang terasa seperti dari masa lalu—pengalaman yang benar-benar tak tergantikan.

Di dalam Lo Manthang sendiri, kamu akan mengunjungi Namgyal Gompa dan desa Tingkhar—pemukiman besar terakhir di barat laut wilayah ini. Tak lupa juga istana kerajaan yang masih berdiri, memberikan gambaran mendalam soal kehidupan bangsawan Lo di masa lalu.

Kamu juga bisa mampir ke museum dan sekolah amchi—dokter tradisional Tibet. Di sana, wisatawan bisa belajar soal seni penyembuhan kuno dan bagaimana metode itu disesuaikan dengan kebutuhan zaman sekarang.

Beberapa jam berjalan dari Lo Manthang, kamu akan menemukan desa Gyakar yang punya Ghar Gompa—sebuah biara tua berusia lebih dari 1.200 tahun. Biara ini didedikasikan untuk Guru Rinpoche, tokoh spiritual yang dulu pernah melintasi wilayah ini. Dindingnya dihiasi lukisan batu yang dipercaya punya kekuatan magis—banyak yang meyakini kalau kamu berdoa di sana, doamu akan terkabul. Jadi jangan lupa berdoa di Ghar Gompa—siapa tahu, kamu akan kembali lagi suatu hari nanti.

Trekking di Upper Mustang Kerajaan Terlarang berlangsung di ketinggian antara 3.000 hingga 3.800 meter, dengan udara kering yang cukup menantang. Masyarakat lokal terbiasa bergerak cepat di ketinggian ini, tapi buat wisatawan, perjalanan biasanya berlangsung santai—sekitar 5 hingga 7 jam berjalan kaki per hari. Beberapa jalur bisa cukup berdebu dan berangin, jadi persiapan fisik tetap penting.

Tapi pada akhirnya, petualangan ke wilayah terbatas ini—yang sebagian mengikuti jalur garam kuno—adalah pengalaman yang akan terus tinggal dalam ingatan. Trekking di Upper Mustang Kerajaan Terlarang bukan cuma soal fisik, tapi perjalanan batin yang penuh makna.

Kalau kamu lagi mikir, “Apa aku siap buat petualangan ini?”, artikel ini bakal bantu kamu menjawab itu. Di sini, aku akan share semua hal penting soal trekking ke Upper Mustang: mulai dari rute, panorama, budaya, sampai tantangan yang mungkin kamu temui di lapangan.

Itinerary

Hari 1Dari Kathmandu ke Pokhara (827m)

Pagi itu, setelah sarapan di Kathmandu, kita naik bus wisata menuju Pokhara. Perjalanan sekitar 6–7 jam ini jadi pembuka yang tenang sebelum petualangan sesungguhnya dimulai. Di sepanjang jalan, kamu akan lihat sawah bertingkat, desa-desa kecil, dan kadang sekilas pegunungan nun jauh di sana. Begitu sampai di Pokhara—kota danau yang damai—kita bisa istirahat, check-in hotel, dan mulai membayangkan perjalanan ke “Kerajaan Terlarang” besok.

Hari 2Terbang ke Jomsom, Trekking ke Kagbeni (2,810m)

Pagi-pagi kita naik pesawat kecil ke Jomsom—kota yang terkenal dengan apel dan anginnya yang kencang. Dari sini, kita langsung trekking santai menyusuri lembah menuju Kagbeni, desa tua yang kelihatan seperti lukisan. Jalannya terbuka dan pemandangannya lepas, cocok banget buat menyesuaikan diri. Kagbeni ini gerbang menuju Upper Mustang, dan kamu akan langsung bisa merasakan atmosfer khasnya.

Hari 3Kagbeni ke Chele (3,050m)

Setelah izin dicek, kita mulai masuk ke wilayah yang lebih ‘terlarang’. Trek hari ini lumayan menantang karena banyak angin dan pasir. Tapi kamu bakal suka banget lewat Tangbe Village dengan rumah-rumah putih, kebun apel, dan ladang barley. Sore harinya, kita sampai di Chele, desa yang tenang di pinggir tebing.

Hari 4Chele ke Syanbochen (3,475m)

Ini hari yang cukup berat tapi seru! Kita akan lewati dua jalur lintas pegunungan: Taklam La dan Dajori La. Sepanjang jalan, pemandangan Tilicho dan Damodar Danda bakal nemenin kamu. Kita juga bakal mampir sebentar ke gua Ramchung sebelum sampai di Syanbochen, tempat kita bermalam.

Hari 5Syanbochen ke Ghami (3,520m)

Perjalanan hari ini cukup panjang, tapi kamu akan lewati desa-desa kecil, ladang jelai, dan beberapa chorten. Puncaknya adalah saat kita mencapai Nyi Pass (4,010m), sebelum turun ke Ghami, salah satu desa terbesar di kawasan ini.

Hari 6Ghami ke Tsarang (3,620m)

Medan agak menantang di awal karena kita menuruni jalur curam dan licin, lalu menyeberangi sungai. Tapi tenang, di akhir hari kita akan sampai di Tsarang yang punya benteng besar dan gompa merah yang memukau.

Hari 7Tsarang ke Lo-Manthang (3,730m)

Akhirnya, hari yang ditunggu-tunggu. Dari atas Lo La Pass, kamu bisa lihat Lo-Manthang berdiri megah dengan dinding kunonya. Begitu sampai di sana, kamu akan merasa seperti masuk ke dunia lain—sunyi, kuno, tapi magis. Kita istirahat semalam di sini.

Hari 8Eksplorasi dan aklimatisasi di Lo-Manthang

Hari ini kita nggak trekking jauh. Kamu bisa keliling kota, kunjungi gompa-gompa tua, dan kalau mau, bisa jalan santai ke desa Tingkhar. Lo-Manthang itu bukan cuma destinasi, tapi pengalaman. Setiap sudutnya menyimpan cerita.

Hari 9Lo-Manthang ke Drakmar (3,810m)

Kita ambil rute berbeda saat pulang, lewat Gyakar dan Ghar Gompa yang usianya udah lebih dari 1.200 tahun. Konon, kalau kamu berdoa di sana, keinginanmu bisa terkabul. Malam ini kita menginap di Drakmar.

Hari 10Drakmar ke Ghiling (3,806m)

Kita jalan pagi-pagi banget biar angin nggak terlalu kencang. Jalannya kering dan berdebu, tapi pemandangan Dhaulagiri dan Nilgiri masih bikin semangat. Setibanya di Ghiling, kita bisa santai keliling desa.

Hari 11Ghiling ke Chhuksang (3,050m)

Jalur ini familiar karena kita melewatinya saat naik. Tapi kali ini suasananya beda, kamu bisa lebih menikmati karena sudah terbiasa dengan ritme jalannya. Chhuksang jadi tempat kita bermalam.

Hari 12Chhuksang ke Jomsom (2,700m)

Ini hari terakhir trekking. Kita mampir makan siang di Kagbeni dan lanjut ke Jomsom. Ada rasa senang dan sedih barengan—senang karena berhasil, sedih karena petualangan hampir selesai.

Hari 13Terbang ke Pokhara

Penerbangan pagi ke Pokhara jadi salah satu highlight: kita terbang di antara Annapurna dan Dhaulagiri. Sesampainya di Pokhara, kita bisa istirahat dan nikmati kota yang santai ini.

Hari 14 Kembali ke Kathmandu

Kita naik bus lagi ke Kathmandu. Sambil lihat kembali sawah-sawah dan perbukitan, kamu akan bawa pulang lebih dari sekadar foto. Trekking di Upper Mustang Kerajaan Terlarang ini bakal jadi memori yang kamu simpan selamanya.

We are using cookies to give you the best experience. You can find out more about which cookies we are using or switch them off in privacy settings.
AcceptPrivacy Settings

GDPR